Oleh Supian Syah**
1. APAKAH ANALISA SOSIAL ITU?
Analisa Sosial dapat diuraikan dalam dua kata dasar yaitu analisa dan sosial. Analisa adalah analisis, uraian, atau kupasan. Sosial adalah segala sesuatu yang mengenai masyarakat; perduli terhadap kepentingan umum. Jadi Analisa sosial atau yang lebih umum disebut ANSOS adalah satu cara atau metode yang digunakan dalam melakukan pembacaan atas peristiwa sosial kemasyarakatan untuk mengupas tuntas segala sesuatu yang bersinggungan dengan masyarakat atau kepentingan umum, atau secara lebih luas ANSOS dapat diartikan sebagai sebuah usaha memperoleh gambaran uraian tentang suatu permasalahan dalam masyarakat terkait dengan masalah ekonomi, politik, budaya, hukum, dan agama dalam sebuah masyarakat, sehingga kita dapat mengetahui sejauh mana masalah tersebut mempengaruhi struktural masyarakat.
2. PRINSIP – PRINSIP DALAM ANALISA SOSIAL
Ada beberapa prinsip yang sampai saat ini masih berlaku dan harus dipegang teguh dalam analisa sosial, adalah:
ü Kompleksitas : Mempermasalahkan masalah (tidak menyederhanakan masalaha)
ü Tidak bebas nilai : Ada keberpihakan (terhadap masyarakat tertindas)
ü Manusia Subjek Perubahan : Tidak ada ketimpangan sosial yang datangnya dari langit (Tuhan)
ü Kolektifitas : Dilakukan secara bersama-sama dengan komunitas.
3. FAKTOR APA YANG MENDORONG SESEORANG MELAKUKAN ANSOS?
Dilakukannya analisa sosial tentunya bukan tanpa alasan, adapun hal yang melatar belakangi seseorang melakukan analisis sosial adalah faktor ketimpangan sosial (ketidak adilan) dan dominasi kaum kapitalis atau kaum pemodal. Artinya bahwa berdasarkan ketimpangan sosial dan dominasi kaum pemodal seseorang merasa perlu melakukan analisis sosial agar dapat mengakhiri segala bentuk ketimpangan-ketimpangan yang terjadi dalam suatu sosial masyarakat agar tidak terjadi lagi diskriminasi kekuasaan dalam suatu masyarakat
4. BAGAIMANA CARA MELAKUKAN ANSOS?
Ada banyak cara yang dapat dilakukan dalam melakukan ANSOS, dalam hal ini cara efektif dan efisien dalam melakukan ANSOS adalah melalui sebuah analisa SWOT, sebagai berikut:
ü Sternghten (Kekuatan)
Pertama yang harus dilakukan oleh pelaku ANSOS adalah mengelompokkan kekuatan apa saja yang masih dimiliki oleh suatu masyarakat atau komunitas.
ü Weakness (Kelemahan)
Setelah diketahui beberapa kekuatan yang dimiliki oleh suatu komunitas, selanjutnya adalah mencari tahu kelemahan yang dimilki komunitas tersebut yang nantinya akan dibandingkan dengan kekuatan yang masih dimilki sehingga dapat ditutupi dengan beberapa kekuatan tersebut.
ü Opportunity (Kesempatan)
Tahap ketiga adalah membaca peluang atau melihat kesempatan apa yang dapat dilakukan dalam mengatasi masalah dengan berbekal kekuatan dan meminimalisir kelemahan yang dimiliki oleh suatu komunitas. Dalam arti bahwa nantinya kesempatan tersebut akan menjadi peluang untuk mengatasi masalah yang dipermasalahkan.
ü Treatment (tindakan)
Terakhir, yang harus dilakukan oleh pelaku ANSOS adalah melakukan sebuah tindakan sebagai upaya pemecahan masalah setelah mengetahui seberapa besar peluang yang masih memungkinkan seseorang untuk melakukan perubahan. Dalam menentukan tindakan apa yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut, terlebih dahulu harus menyesuaikan dengan kemungkinan besar tindakan tersebut akan berhasil dilakukan. Ingat bahwa tidak mungkin suatu perubahan akan tercipta tanpa sebuah tindakan, karena ANSOS hanyalah sebuah metode sekaligus media, namun yang lebih menentukan brhasil tidaknya metode tersebut adalah seberapa maksimal tindakan yang dilakukan.
5. HASIL AKHIR ANSOS
Seperti telah dipaparkan diatas bahwa berhasil tidaknya suatu analisis sosial tergantung pada seberapa maksimal tindakan yang dilakukan. Maka hasil akhir dari sebuah analisa sosial adalah perubahan kearah yang lebih baik. ANSOS tidak hanya berakhir pada proses advokasi (pendampingan) semata, melainkan lebih dari itu bagaimana setelah dilakukan ANSOS masyarakat dapat mengatasi masalah yang mereka rasakan sebelum dilakukan ANSOS. Dalam arti bahwa pelaku ANSOS hanya mengantarkan masyarakat atau komunitas menjadi lebih mandiri dan lebih peka dalam membaca peluang untuk terciptanya perubahan.
*) Disampaikan dalam Latihan Kepemimpinan Mahasiswa Matematika (LKMM) di Oesman Mansoer UNISMA, 1 November 2008
** )Supian Syah, Gubernur Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UNISMA periode 2008-2009
No comments:
Post a Comment